cerpen tentang cinta
Datang Dengan Cinta
salah satu hal pokok yang harus dimiliki setiap keluarga
adalah kebahagiaan, sebuah keluarga bisa hancur tanpa itu.bayangkan,setiap pagi
seorang ibu selalu membangunkan putra putrinya dengan penuh kasih sayang,sarapan
telah disiapkannya sambil anaknnya makan ibu menemaninya di sampingnya,hidup
seperti itu pasti akan sangat menyenangkan. tapi sayangnya hal itu tak pernah
terjadi semasa hidupku , dikeluargaku aku hanya dianggap sebagai pengusik
ketenangan yang hanya bisa menyusahkan mereka ,terkadang aku iri dengan kakaku
yang lebih disayangi ketimbang aku.aku selalu merasa tersisih dari keluarga dan
hal itu semakin membuatku memberontak .
dikamar ini, aku aku termenung meratapi apa telah terjadi
hari ini padaku “apa yang ada difikiran orang tuaku.aku disini seperti anak
tiri,hanya karena ada tugas dan pulang sore aku mendapat bom mentah dari
orangtuaku sendiri”.gumam ku dalam hati. semakin sering memikirkannya membuat
tubuhku semakin lemas ,ketika mataku hampir terpejam,tiba tiba terdengarsuara
sayup-sayup adzan magrib.belum sempat
tubuhku ini kualiri air.“tok,,tok,,tok,,rangga solat margrib dulu,nenek tunggu
di mushola ya,,” terdengar suara dibalik pintu,suara yang tak asing lagi bagiku
,dirumah hanya nenekku yang peduli dengan ku.aku mendapatkan banyak sekali
pelajaran darinya dan ia lah yang membuat aku bertahan disini ,ia memang perhatian dengan ku namun lagi-lagi
ia lebih perhatian dengan kakakku ketimbang dengan aku.dengan lembut aku
menjawab”iya nek nanti saya nyusul,nenek duluan saja”. Lalu aku mengangkat
tubuh ku dan mengambil air wudlu,langkah kecil ku menuntun ke tempat wudlu
mushola,namun tiba-tiba kaki terpeleset dan tubuhku terhempas,ketika mataku
terbuka aku telah berada di kamar dan disampingku ada nenekku”.nek,apa yang
terjadi pada ku?’’.dengan lirih aku bertanya.”tadi kamu jatuh di tempat wudlu”.aku
mencoba duduk namun tubuh terasa sangat kaku”rangga, jangan banyak gerak dulu
,kamu belum sembuh total”,”tak apa nek aku ingin duduk,oh ya bapak, ibu dan
kakak ,dimana?” tanya ku,”mereka ada di luar sedang makan malam”jawab nenek “nenek
makan saja,aku ingin sendiri”ujar ku.”baiklah “sahut nenek.kemudian nenek pergi
meninggalkan ku sendirian dalam keheningan,lalu aku mencoba bangun dari ranjang
yang sudah kusam ini.lalu mataku tertuju pada sebuah lubang kecil pada tembok
yang menuju ke arah ruang tamu.iri rasanya melihat mereka semua berkumpul
,sesekali mereka membuat guyonan dan tertawa bersama-sama ,hal itu mambuatku
semakin ingin berkumpul dan ikut tertawa bersama mereka.ketika aku membuka
pintu , mereka menatapku lalu pergi ke dapur lantaran mereka telah usai makan
,melihat itu rasanya hatiku bagai tersayat oleh sebilah pedang yang telah
dihunus,namun semua ini aku tahan agar
tak menimbulkan masalah dalam keluarga ini.hari sudah mulai gelap,usai sholat
magrib aku baringkan tubuhku ke ranjang,mataku sudah mulai terpejam,alangkah
nikmatnya pemberian tuhan di dunia ini,begitu yang kini sedang aku rasakan
“rangga nak, bangun dulu sholat isya’,kamu belum solat kan?”ujar nenek.lalu ku
buka mata pelan pelan dan mengusapa nya ,kemudian aku berlalu tanpa kata menuju
ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu setelah sholat isya’ kusempatkan
diriku untuk sholat tahajud sebentar semata mata berharap agar kehidupan ku
yang menyedihkan ini cepat berakhir,usai sholat aku melanjutkan tidurku
tak lama kemudian suara adzan subuh memecah keheningan malam lantunan
indah berupa pujian kepada Allah memang sangat lah mujarab untuk obat penenang
jiwa,jam menunjukkan pukul 05.50 menit
namun tubuhku belum beranjak sedikitpun dari tempat sholat ku,berbagai
pujian kepada Allah tak henti –hentinya aku lantunkan kepada-Nya,di sertai bibir
yang gemetar tiada hentinya aku mengadu
kepada Allah,tentang semua yang aku lakukan,namun tiba-tiba tanpa aku sadari
aku tertidur lelap,tak berapa lama ibuku datang dengan membawa segayung
air,seketika tubuhku basah kuyub “apa yang kamu lakukan disini,kerjaanmu tiap
hari tidur terus , kalau yang begini kamu lakukan terus menerus,lebih baik kamu
pergi saja dari rumah,kerjanya cuman nyusahin saja!”bentak ibu. aku hanya bisa terdiam dengan bekas luka
goresan benda yang lebih tajam dari samurai,apa harganya aku sebagai seorang
lelaki,apakah aku akan diam saja ,tanpa banyak pikir aku langsung beranjak dari
tempat dudukku lalu pergi untuk meningglkan kampung halamanku untuk waktu yang
lama tanpa membawa uang sepeserpun dan aku yakin di luar sana aku akan
sukses,matahari mulai menyangat,”apakah aku mampu bertahan dengan hidup yang
seperti ini,tapi aku adalah lelaki ,dan karena itulah aku tidak akan menarik
kata-kata ku kembali”gumamku dalam hati.hidupku ini seperti tanpa arah dan
tujuan,aku terus berusaha pergi sejauh jauhnya ,beranjak dari kota satu kekota
yang lain dengan ikut truk yang melintas aku jalani,4 hari telah berlalu
akhirnya aku telah sampai di sebuah kota yang mendapat julukan kota
metropolitan,ya ,ini adalah pertama kalinya aku ke jakarta “mas sudah sampai
jakarta,,”teriak sopir truk.”oh iya mas makasih banyak ya?”ujarku sambil turun
dari truk. “ya sama-sama”, kemudin truk itu melaju kancang hanya meninggalakan
asap hitam,namun tak sadarku setelah asap agak berkurang tiba-tiba sebuah mobil
melaju kencang menghempas tubuhku hingga aku
terpelanting dan tak sadarkan diri , setelah mataku terbuka kepalaku
terasa pusing dan tubuhku terasa kaku “di
mana aku?”ujarku.tiba-tiba datanglah seseorang”tenanglah kamu sedang ada di
rumah sakit ,tadi aku menemukan mu tergeletak di jalan”.“terus,anda ini
siapa?”tanya ku.“oh iya perkenalkan namaku pak usman,” sahutnya. “apakah anda
yang menolongku?oh ya aku ingat ,waktu itu aku ditabrak oleh sebuah mobil lalu
aku tak sadarkan diri, setelah aku sadar tiba-tiba aku sudah sampai disini,apakah
anda yang menolong saya?”tanyaku sekali lagi.”ya,ngomong ngomong anak muda ini
tinggal di mana,?”tanya pak usman.”saya pergi dari rumah pak”.tiba tiba
kepelaku terasa sakit.”sudahlah nak kamu istirahat saja , sepertinya luka mu
belum sembuh total?”ujar pak usman ,tak lama kemudian mataku terpejam.
3 hari telah berlalu,dari balik daun pintu terdengar suara
langkah kaki.”eh,nak rangga bagaimana kabarmu,?”.sapa pak usman setelah membuka
pintu ”alhamdulillah pak lebih mendingan,oh ya pak kapan saya bisa keluar dari
tempat ini?”.tanyaku dengan penuh harap agar aku bisa keluar dari ruangan ini”.tiba
tiba pak dokter datang seraya berkata”hari ini kamu udah bisa pulang kok,”.ujar
nya.”pulang ? kemana aku harus pulang?”ucap ku.kemudian pak dokter mendekati ku
“ingatlah kata ku ini nak,tempatmu pulang ialah tempat di mana seseorang
mamikirkan mu,dan selama 3 hari ini pak usman selalu memikirkan keadaan mu?”.”kamu
boleh tinggal di rumah ku,kebetulan rumah ku sepi,dan mulai saat ini kamu boleh
anggap aku sebagai bapak mu sendiri”,kata pak usman seraya memberikansebuah
apel yang telah di kupas kepadaku,kemudian aku mengambil apel itu,”terima kasih
banyak ya pak usman,aku janji aku akan tidak akan membuat bapak kecewa”kata
ku.lalu pak usman mendekati ku dan menepuk bahuku.”bagaimana?,kamu sudah siap
pulang ke rumah baru mu?”.”yup, aku siap?”jawabku dengan penuh semangat.lalu
kami berdua dan dokter zidan keluar rumah sakit.setelah di luar rumah sakit
mereka berdua berjabat tangan”terima kasih ya dok, sudah jagain rangga?”,
ujar pak usman.“iya , sama sama pak”,jawab
pak dokter.”mari pak kami permisi dulu,”lalu kami berdua masuk kedalam mabi dan
menuju rumah pak usman,jarak rumah pak usman dengan umah sakit memang agak
jauh,selama di peralanan aku melihat tingginya gedung gedung namun pemandanan
itu tak bisa aku nikmati lama, tiba tiba saja mataku terasa berat,mungkin obat
dari rumah sakit masih berpengaruh pada tubuhku.sampailah kita disebuah rumah
yang besar namun aku masih tertidur,pak usman keluar mobil lalu mengangkat ku
masuk ke dalam rumah.tak lama kemudian sayup sayup suara adzan terdengar di
gendang telingaku,pelan pelan aku mengangkat tubuhku dan berjalan menuruni anak
tangga,sesampainya di bawah aku melihat pak usman sedang duduk di meja makan
bersama dengan seorang wanita berjilbab”nak rangga kamu mau kemana ,?”tiba tiba
perempuan itu memanggilku,”kemarilah nak, ayo kita makan sama-sama”tawarnya
lalu aku mendekati mereka berdua.”oh ya rangga pekenalkan dia istriku namanya
bu rahma,dan dia juga ibumu,”ujar pak usmanlalu bu rahma melempar senyuman
padaku ,dan aku pun membalas senyuman itu seraya berkata”sebentar bu,aku mau
sholat isya’ dulu”.”ya sudah kamu sholatlah dulu habis sholat langsung kemari
ya?”ujar bu rahma.lalu aku pun meninggalkan mereka berdua,namun tiba tiba
langkahku terhenti.”kamu kenapa rangga?”tanya bu rahma.kemudian aku belok dan
mendekati mereka berdua “ngomong-ngomong,kamar mandinya di mana ya,?”.”masyaallah
aku lupa memberitahumu ya tentang rumah ini,baiklah”lalu pak usman
memberitahukan pada ku tentang bagian-bagian di rumah ini.lalu aku pun pergi ke
tempat yang sudah di tunjukkan oleh pak usman.
Keesokan harinya pak usman mengajakku untuk mendaftar sekolah
disalah satu SMA di sana,tak terasa kehidupan ku sudah berlalu cukup lama aku
banyak mendapat teman baru di sini ,3 tahun telah berlalu,hidupku terasa jauh
berbeda dengan yang sebelumnya aku sangat bahagia hidup disini,hari yang bahagia
buat ku datang tak sabar rasanya aku masuk ke perguruan tinggi,hari itu telah
datang,kami semua di wisuda dan lulus 100% lega sekali rasanya hati ini,di
tambah aku mendapat peringkat 1 di sekolahan.
Semua orang mengucapkan selamat pada ku .”Selamat ya rangga,kamu
memang anak bapak yang sangat
pandai”ucap pak usman seraya menyodorkan tangannya,aku pun segera
meraihnya”terima kasih pak,itu semua uga berkat bapak,”jawab ku ,kemdian kita
bardua saling tersenyum,dengan sigap pak usman meraih pendakku dan memelukku
dan tak sengaja air mataku jatuh
Hari telah berganti hari aku kembali menjalani hidup namun
kali ini sebagai mahasiswa,suatu pagiaku berjalan menyusuri taman kampus namun
tak sengajaku menginjak sebuah buku,”buku siapa ini?” tanyaku pada orang-orang
di sekeliling,namun tak ada yang menjawab .lantas aku memasukkan buku itu di
tas ku.jadwal kuliyah telah usai”hay rangga,kami pulang duluan ya,”ujar
teman-teman ku “ya ,baiklan hati hati di jalan ,” jawab ku lalu mereka berlalu
.sedangkan aku masih sibuk membaca novel tadi.satu jam kemudian aku memutuskan
untuk pulang ,lantas aku menuju parkiran dan mengambil motorku lalu beranjak
pulang,di tengah jalan aku melihat seseorang duduk di trotoar jalan dengan kaki
yang berlumuran darah.rasa sosial ku tiba-tiba muncul dan menuntunku untuk
mendekatinya.sungguh ,parasnya yang cantik tertutup dengan jilbab membuat aku
terpana “kamu kenapa,,?”tanya ku. “nggak tau kenapa tadi sepedaku oleng dan
akhirnya aku terjatuh begini”jawab nya.”mari saya antar ke rumah sakit“ajak ku.
“gak usah ,ini Cuma luka biasa sebentar lagi juga sembuh”jawabnya”kalau begitu
ayo saya antar pulang ,nggak mungkin kan kamu jalan pulang sendirian dengan
kondisi seperti ini.?”ujarku lalu ia menatapku dengan tatapan yang aneh”kamu
nggak usah tekut begitu ah, aku ini orang baik baik”kata ku dengan lembut.lalu
ia mengiyakan,“tapi sebelumnya sepedamu kita bawa kebengkel dulu”kemudian
setelah membawa sepedanga ke bengkel aku pun mengantarkan nya pulang,walaupun
aku ngggak tau rumahnya di mana.”oh ya rumahmu di mana ya?” kemudian ia pun
menuntunku,kemudian ia meminta ku untuk berhenti di sebuah pertigaan komplek
“jadi ,rumahmu disini ?”tanya ku “iya,memang kenapa?” “aku tiap hari berangkat
kuliyah lewat sini lo,tapi kenapa ya aku nggak pernah lihat kamu,oh ya
ngomong-ngomong nama mu siapa ya?”ujar ku”oh ya,perkenalkan nama ku
Dinda”jawabnya seraya mengulurkan tangannya , lalu aku pun meraih tangan
nya”nama ku Rangga” kenal ku “Rangga,? Ranggayang di film AADC itu ya
?”guyonnya. “ehh, nggak ah “sahut ku. “dah ya aku masuk dulu?”. “tapi beneran
,kakimu nggak papa?” tanyaku “ya nggak papa kok ,sudah ya .sampai jumpa?” ia
pun berjalan menuju rumahnya.namun aku belum beranjak ,aku hanya
memandanginya,ia menuju ke sebuah rumah sederhana dengan beralaskan tanah dan
bertembok kayu”oh ternyata itu rumahnya”gumamku dalam hati ,setelah itu aku pun
menuju rumahku di ujung pertigaan ini.sesampainya
di rumah akupun menuju kamar untuk merebahkan tubuh ku sejenak di ranjang,namu
terbayang di otak ku hanyalah Dinda wanita yang baru aku temui siang tadi ,sore
aku sempatkan sedikit waktu untu membaca buku novel yang aku temukan tadi pagi.
Keesokan harinya aku berangkat kuliyah,tiba tiba aku melihat
Dinda ,sepertinya ia sedang mencari sesuatu”hay Dinda .mengapa kamu
disini?”sapaku “oh kamu rangga ,ya aku kuliyah disini ,kamu juga kuliyah
disini?”sautnya.”iya ,emang kamu ambil jurusan apa?”tanya ku”aku ambil
jurusan mangement BRI syariah,kalau
kamu?”,”kalau aku ambil kuliyah kedokteran,oh ya bagaimana dengan
lukamu”,tanyaku”alhamdulillah sudah agak baikan”.”kamu sedang apa
disini?”tanyaku”kemarin aku tak sengaja menjatuhkan bukuku disini,”.jadi , buku
yang aku temukan disini kemarin milik nya”apa mungkin buku novel api tauhid
karya habiburrahman el syirazi.?”ujarku.”kok kamu tau?”jawabnya.”kemaren tak sengaja
aku menginjaknya dan sekarang aku bawa”.”alhamdulillah,buku itu pemberian
ayahku”,lalu aku mengeluarkan novel itu ”apa ini?” kemudian dia mengambil novel
itu”ya benarini punyaku,terima kasih ya”
“sama-sama,oh ya aku juga minta maaf ya,aku telah membaca novel
itu tanpa sepengetahuan mu”kata ku. “ya nggak papa”jawabnya.kemudian ia
membalikkan badanya,namun aku menyekanya dengan meraih tangannya”mungkin ini
saat yang tepat”batinku”mungkin ini terlalu cepat namun aku tak bisa membohongi
perasaan ku ini , jujur aku telah jatuh cinta pada saat pertama kali aku
melihatmu,aku merasa nyaman jika aku di dekatmu,apakah kamu mau membuat aku
nyaman disetiap hari hari ku lagi?”dengan gugup aku mengutarakan isi hatiku.semua
perasaan bercampur,maklumlah ini pertama kalinya aku mengutarakan isi hatiku
pada cewek,kemudian Dinda pun membalas dengan sebuah anggukan.lalu kami pun pergi
meninggalkan taman.
Setelah lulus kuliyah aku pun mendapat kan pekerjaan di salah
satu rumah sakit dengan gaji yang bisa dianggap tinggi,dengan hasil kerjaku
sendiri aku membeli sebuah rumah dan apartemen di bandung,agar aku tak
menyulitkan bapak dan ibuku,suatu hari aku bersama dengan Dinda mengunjungi
rumah bapak dan ibuku,di ruang makan kami semua berkumpul sambir melempar
canda.dimalam yang dingin aku keluar menuju teras rumah,tiba tiba aku teringat
pada keluarga kandungku,”bagaimana ya. Keadaan mereka di desa,aku sangat merasa
berdosa , walaupun aku sedah berdo’a untuk nya dalam solat lima waktuku namun
perasaan itu masih ada,tapi tiba-tiba bapak menghampiriku dan memecah lamunanku”apa yang kamu pikirkan
rangga?”ujar bapak.” nggak Cuma mikirkan kerjaan”jawabku”kerjaan saja yang kau
pikirkan ,kapan kamu mikir masalah rumah tangga?,kapan kamu melamar Dinda?”kata
bapak.”tau ah pak,mungkin besok,oh ya ,bagai man dengan orang tua kandung ku ,
aku merindukan mereka”kataku.”iya,ya hampir 9 tahun kamu meninggalkan mereka
tanpa mengabarinya sama sekali, ya sudah ,besok pagi kamu temui mereka di
desamu , bapak sudah bahagia kok melihat kamu sudah seperti ini”.ujar bapak
”terimakasih ya pak , selama ini bapak telah merawatku, aku nggak akan
melupakan apa yang telah bapak berikan”lalu bapak pun menepuk bahuku dan masuk
ke dalam rumah.dan aku pun mengikutinya masuk dalam rumah ,aku pun menuju kamar
Dinda seraya memastikan apakah ia sudah tidur apa belum .”eh mas rangga ada apa
mas?”sambut Dinda.“kamu belum tidur din?”aku pun mendekatinya. “besok aku mau
jenguk orang tua kandungku di desa,kamu mau ikut nggak?”,tanya ku”orang tua
kandung,? Apa maksudmu mas?”,”oh ya aku lupa ,aku belum menceritakan soal itu
pada mu”lalu aku pun menceritakan semua nya tentang orang tuaku pada nya.
“oke,aku ikut kamu”ujarnya setelah aku cerita”baiklah , besok bangun pagi,terus
kita berangkat”ucapku.”bukannya kamu yang sering bangun kesiangan,?”.”ya,ya ,kamu
tidur gih, aku juga mau tidur”setelah aku mematikan lampu kamar aku pun
beranjak keluar dan menuju kamarku.keesokan harinya setelah kami berpamitan
dengan bapak dan ibu aku pun berangkat menuju ke kampung halaman,untungnya aku
masih ingat jalannya”sudah 9 tahun aku nggak ke sini,banyak perubahan ya
disini”kata,hal itu membuat ku semakin penasaran dengan keluargaku .
akhirnya aku sampai juga pada sebuah rumah sederhana ,dimana
semua kenangan masa kecilku terpendam disini.kemudian aku keluar dari mobil
bersama dengan Dinda semua orang heran melihat ku ,mungkin mereka tidak
mengenaliku,lalu aku menuju kerumah masa kecilku ,perlahan aku mengetuk daun
pintu yang telah rapuh”asssalamualaikum”.terdengar lirih
suara”waalaikumsalam”jawab seseorang.kemudian orang itu keluar menemuiku.tak
salah lagi,sosok seseorang yang sudah tua renta dengan mengenakan tongkat,dia
adalah nenekku,lalu aku pun mencium tangannya yang telah keriput,diikuti oleh
Dinda”masih ingat aku nggak nek?”ujar ku.”subhanallah, kamu rangga kan?”ujar
nenek.lalu aku menjawab dengan sebuah anggukan ,dengan sigap nenek memelukku
“kamu kemana saja nak, selama ini,nenek sangat merindukanmu,bapak dan ibumu
sudah mencarimu kemana mana,tai kamu ngak ada juga”.dengan tersedu sedu aku pun
berkata”sudahlah nek, kan rangga sudah disini.oh ya, bapak ,ibu,sama kakak mana
nek?”ucapku seraya melepas pelukannya”siapa itu nek”terdengar suara,dan
muncullah kakaku dar balik pintu dapur,diikuti oleh bapak dan ibuku”ini lo
rangga sudah pulang “ujar nenek.”rangga!”,”kai kak raihan bagaimana
kabarnya?”tiba tiba merka semua memelukku”lha ini siapa ngga”tanya nenek “oh
iya perkenalkan dia Dinda “lalu mereka salung bersalaman,”bapak,ibu,nenek.nih
rangga bawakan koper,beresin semua barang barang nenek dan persediaan untuk
satu bulan ,”ujarku “memang ada apa ngga”jawab ibu”kemaren aku sudah daftar
haji dan besok bapak,ibu,dan nenek bisa berangkat kesana”tiba tiba suasana haru
mulai muncul disertai dengan air mata.
Keesokan harinya kami menghantarkan mereka bertiga menuju ke
bandara.setelah sampai di bandara tiba-tiba ibu memlukku”rangga maafkan ibu ya
, selama ini ibu kurang memperhatikan mu?”.”kami mengira kamu akan marah pada
kemi selamanya dan tidak mau menemui kami lagi”saut bapak.”nggak lah pak,bu
bagaimanpun kalian adalah orang tuaku;yang melahirkan dan membesarkan ku”,lalu
datanglah bak usman dan bu rahma,mereka berdua telah mengabariku untuk datang
ke bandara dan bertemu dengan orang tua kandungku”perkenalkan bu,pak mereka
orang yang merawatku selam aku di jakarta”ujarku,”kalian kah malaikat yang
merawat rangga sampai menjadi seperti ini”kata ibu dan mereka menganggukkan
kepala”bukan apa-apa kok bu ,kami bukan malaikat,kami hanyalah manusia yang
beruntung bisa mengasuh anak sebaik rangga”jawab pak usman”terima kasih ya pak
usman & ibu rahma”ujar ibu “ya sama-sama pak”kalian bertiga cepatlah
masuk,pesawatnya sebentar lagi berangkat”kata ku ,lalu mereka pun naik
pesawat,setelah itu kami pun pulang”rangga kamu sekarang jadi orang besar ya”ujar
kak raihan “ya, aku bersyukur kak ,bisa seberuntung ini”.
1 bulan berlalu hari ini aku menjemput ibu,bapak,dan nenek
pulang haji di bandara,setelah menjumpai mereka kami pun menuju ke rumah
setelah itu aku pun menikah dengan Dinda dan hidup bersama di rumah yang telah aku beli di kawasan bandung.
Komentar
Posting Komentar